Malam jumat yang melelahkan.
Seperti biasa keseharianku dikantor telah menghabiskan waktu hidupku. Belum lagi dirumah, urusan gak berhenti sampe disana. Rumah, adik", dan kerjaan tambahan udah makin menyita waktuku untuk istirahat otak. Lagi sebel banget sama diriku sendiri. Bukan lagi karena kerjaan kantor. Tapi karena aku yang tak mampu lagi menahan nafsuku!
>o<Jangan porno dulu. Nafsu kali ini bener" membahana dan menggelora. Dua kata NAFSU AMARAH. Nafsu yang satu ini bikin orang mpe nangis dibuatnya. Gusti Allah, hindarkanlah aku dari perlakuanku yang mendahulukan nafsu>_<¦¦¦
Berawal dari kebiasaan burukku, mlongok didepan tipi. Aku itu nggak bisa bagi fikiranku. Multisorching ato apa sih bahasanya. Sebuah istilah untuk menyatakan bahwa seseorang mampu untuk melakukan, mendengarkan atau menyatakan beberapa hal sekaligus dalam satu waktu. Kenyataannya bahwa setiap wanita mampu melakukannya. Seorang ibu akan mampu membagi waktunya untuk keluarga, pekerjaan dan kebutuhan. Pasti itu bukan kesulitan. Hal itu bukan karena kebiasaan, tapi memang keahlian wanita. Tapi kenapa ya? Mengapa aku tidak bisa membagi fikiranku untuk beberapa hal sekaligus. Hal ini dialami setiap lelaki pada umumnya. Tapi kog aku juga ya!? Ngeh??? ̄ˍ ̄
Back to topik!
Aku lagi enak"nya mlongok didepan tipi. Nonton RCTI, Aisyah Putri the Series JIL, ewh si adekku, Thifa yang cantik sendiri. Emank lah, lah cuma dia adikku yang cewek. Adikku ada 2, Thifa dan Rohim-Tipa dan oim. Cewek dan cowok. Mereka masih duduk di bangku SD. Kali ini aku akan bahas tentang Tipa. Dia sekarang duduk dikelas 6 SD, kelas yang paling rawan bagiku. Dia memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda dibanding sebayanya. Dia memiliki banyak kekurangan dibidang pendidikan. Sulit mengeja, menghafal, menghitung, mengingat, semua hal tentang pembelajaran pasti dia benci. Udah poul eneg mungkin baginya. Difikirannya hanya ada seneng" dan main" aja! Sampe capek aku nasehatin dia. Bagaimana bisa, baru saja dijelaskan belum ada berhenti berkata, lalu diulang lagi pertanyaan yang sama tetapi jawabnya berbeda. Fikirannya seperti kosong. Badan dan otaknya didepanku. Tapi fikirannya kemana". Nggak pernah bisa konsentrasi dalam belajar. Lalu apa yang bisa aku lakukan untuk membantunya jika dia tetap tidak mau berubah dan belajar lebih konsentrasi lagi!? Dengan cara halus sudah kulakukan, kasar dan bentakkan juga tak terhindarkan. Aku sayang kepadanya, dengan cara marah inilah aku meluapkannya. Aku marah demi kebaikkannya sendiri kog. Terkadang aku juga merasa iba. Tapi apa lagi yang bisa kulakukan untuk membantunya!?
Udah puol budreg masalah ini.
Ku harap selalu ada solusi terindag bagi masalah" yang dihadapi keluargaku. Gusti Allah bantulah kami! Hanya kepadaMu kami meminta!
Berkatilah adikku Thifa yang kusayangi sebagai anak yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga dan orang lain.
___________________
#iz5_15jan15#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar